Rabu, 22 Januari 2014

Menjadi Berbeda Ketika yang Lain Tak Sama



o   Menjadi berbeda ketika harus berusaha | sementara yang lain asik bercanda
o   Menjadi berbeda ketika shalat dhuha di masjid | sementara yang lain makan di kantin
o   Menjadi berbeda ketika menangis karena dosa | sementara yang lain menangis karena cinta
o   Menjadi berbeda ketika berusaha mensyar'ikan jilbab | sementara yang lain asik berdandan dengan fashion style yang tak beradab
o   Menjadi berbeda ketika mengikuti kajian | sementara yang lain asik pacaran
o   Menjadi berbeda ketika meluangkan waktu untuk liqo | sementara yang lain menghabiskan uang untuk membeli rokok
o   Menjadi berbeda ketika mengeluarkan uang untuk beramal | sementara yang lain membelanjakan uang untuk ngemall
o   Menjadi berbeda ketika menjaga agar shalat tepat waktu | sementara yang lain menunda karena alasan ini itu
o   Menjadi berbeda ketika harus menjaga nafsu | sementara yg lain mengumbar nafsu .
o   Menjadi berbeda ketika harus berusaha menjaga lisan ketika yang lain sibuk menggunjing tanpa bosan
o   Menjadi berbeda ketika bekerja jujur saat mengerjakan UAS |
Sementara yang lain dengan santainya menyontek tanpa merasa berdosa
Menjadi berbeda ketika yang lain tak sama
Menjadi berbeda ketika harus membiasakan yang benar bukan membenarkan yg biasa.
Maka dari itu untuk selalu istiqomah berada di jalan-Nya bukanlah suatu hal yg mudah, butuh perjuangan untuk menapaki setiap kerikil-kerikil tajam yang menusuk kaki dalam melangkah, atau bahkan badai besar yang menggoyahkan seluruh tubuh ini sehingga sulit untu terbangun lagi, atau bisikan-bisikan lembut yang menggiurkan nafsu dan menggelitik hati yg pelan-pelan meruntuhkan keimanan seseorang. Dan sepertinya aku berada didalamnya, aku rasa aku juga masih belum bisa untuk selalu istiqomah, masih sering tergiur nafsu dunia, Astaghfirullahaladzim.Masih sangat jauh dari mereka-mereka yang jauh lebih semangat untuk mengejar urusan akhirat.
Aku tahu aku salah, aku sering melenceng dari jalan kebenaran. Jika boleh memilih,aku ingin berada dalam lingkungan yg selalu menguatkanku dalam keimanan, selalu dalam lingkungan dimana aku bisa selalu dipertemukan dengan  mereka-mereka yang rajin mengikuti majelis ilmu, aku ingin bersama mereka-mereka yang selalu menjaga shalat tepat waktu,mereka-mereka yang rajin melakukan shalat dhuha,shalat rawatib,dan selalu bangun dalam sepertiga malam untuk melakukan qiyamulail, mereka-mereka yg tak pernah letih untuk terus berusaha menghafal Al-Quran,mereka-mereka yang berusaha untuk mensyar’ikan hijabnya,menjaga pandangannya,intinya mereka-mereka yg selalu menyeretku pada pintu kebaikan.Namun itu hanyalah sebatas keinginan,bila pada realitasnya Allah lebih sering mempertemukan aku dengan orang-orang yang mungkin bisa dikatakan agak jauh dari sentuhan agama,aku mencoba untuk tetap bersyukur mungkin itu jadi ujian keimanan seberapa kuat bisa tetap istiqomah. Terkadang menjadi yang minoritas memang sedikit kurang nyaman,namun aku ingat pada satu ayat ini “Islam muncul dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana munculnya. Karena itu, beruntunglah orang-orang yang ‘asing’.” (HR Muslim).
Terkadang aku merasa menjadi sedikit aneh,misalnya bila harus berusaha memanjangkan jilbab,memakai rok dan kaos kaki ketika di sekitarku mayoritas banyak yang memakai jeans ketat atau pakaian yang agak nerawang,menerima komentar dari mereka tentang penampilanku itu cukup jadi bahan renungan buat aku,mungkin inilah orang ‘asing’ itu,justru inilah identitasku sebagai seorang muslimah yang memang berbeda dari kebanyakan perempuan lain yang banyak mengumbar aurat mereka,berat memang tapi aku tahu jika aku berhasil melewati jalan lurus ini,surga hadiahnya.
Memang benar, berbaur tapi tidak melebur. Itu pr besar untuk aku. Boleh berbaur dengan siapapun namun satu yang dipegang,prinsip tak boleh lepas dari genggaman. Tak boleh melebur dengan iming-iming dunia semata.
Meskipun melawan arus tak semudah yang dikata orang karena terbawa arus lebih terasa ‘nyaman’ dan ‘aman’,meskipun mewarnai kebaikan tak semudah menambahkan garam dalam larutan,karena jika terkena dengan warna yang dominan,warna yang lain cepat larut didalamnya. Namun aku masih terus berusaha untuk menguatkan niatku berada dalam jalan yg lurus,jalan menuju surga-Nya.
 












Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

Followers