o
Menjadi
berbeda ketika harus berusaha | sementara yang lain asik bercanda
o
Menjadi
berbeda ketika shalat dhuha di masjid | sementara yang lain makan di kantin
o
Menjadi
berbeda ketika menangis karena dosa | sementara yang lain menangis karena cinta
o
Menjadi
berbeda ketika berusaha mensyar'ikan jilbab | sementara yang lain asik
berdandan dengan fashion style yang tak beradab
o
Menjadi
berbeda ketika mengikuti kajian | sementara yang lain asik pacaran
o
Menjadi
berbeda ketika meluangkan waktu untuk liqo | sementara yang lain menghabiskan
uang untuk membeli rokok
o
Menjadi
berbeda ketika mengeluarkan uang untuk beramal | sementara yang lain
membelanjakan uang untuk ngemall
o
Menjadi
berbeda ketika menjaga agar shalat tepat waktu | sementara yang lain menunda
karena alasan ini itu
o
Menjadi
berbeda ketika harus menjaga nafsu | sementara yg lain mengumbar nafsu .
o
Menjadi
berbeda ketika harus berusaha menjaga lisan ketika yang lain sibuk menggunjing
tanpa bosan
o
Menjadi
berbeda ketika bekerja jujur saat mengerjakan UAS |
Sementara yang lain dengan santainya
menyontek tanpa merasa berdosa
Menjadi
berbeda ketika yang lain tak sama
Menjadi
berbeda ketika harus membiasakan yang benar bukan membenarkan yg biasa.
Maka dari itu untuk selalu istiqomah berada
di jalan-Nya bukanlah suatu hal yg mudah, butuh perjuangan untuk menapaki
setiap kerikil-kerikil tajam yang menusuk kaki dalam melangkah, atau bahkan
badai besar yang menggoyahkan seluruh tubuh ini sehingga sulit untu terbangun
lagi, atau bisikan-bisikan lembut yang menggiurkan nafsu dan menggelitik hati
yg pelan-pelan meruntuhkan keimanan seseorang. Dan sepertinya aku berada
didalamnya, aku rasa aku juga masih belum bisa untuk selalu istiqomah, masih
sering tergiur nafsu dunia, Astaghfirullahaladzim.Masih sangat jauh dari
mereka-mereka yang jauh lebih semangat untuk mengejar urusan akhirat.
Aku tahu aku salah, aku sering melenceng dari
jalan kebenaran. Jika boleh memilih,aku ingin berada dalam lingkungan yg selalu
menguatkanku dalam keimanan, selalu dalam lingkungan dimana aku bisa selalu
dipertemukan dengan mereka-mereka yang
rajin mengikuti majelis ilmu, aku ingin bersama mereka-mereka yang selalu menjaga
shalat tepat waktu,mereka-mereka yang rajin melakukan shalat dhuha,shalat rawatib,dan
selalu bangun dalam sepertiga malam untuk melakukan qiyamulail, mereka-mereka
yg tak pernah letih untuk terus berusaha menghafal Al-Quran,mereka-mereka yang
berusaha untuk mensyar’ikan hijabnya,menjaga pandangannya,intinya mereka-mereka
yg selalu menyeretku pada pintu kebaikan.Namun itu hanyalah sebatas
keinginan,bila pada realitasnya Allah lebih sering mempertemukan aku dengan
orang-orang yang mungkin bisa dikatakan agak jauh dari sentuhan agama,aku mencoba
untuk tetap bersyukur mungkin itu jadi ujian keimanan seberapa kuat bisa tetap
istiqomah. Terkadang menjadi yang minoritas memang sedikit kurang nyaman,namun
aku ingat pada satu ayat ini “Islam muncul dalam keadaan asing
dan akan kembali asing sebagaimana munculnya. Karena itu, beruntunglah
orang-orang yang ‘asing’.” (HR Muslim).
Terkadang aku merasa menjadi
sedikit aneh,misalnya bila harus berusaha memanjangkan jilbab,memakai rok dan
kaos kaki ketika di sekitarku mayoritas banyak yang memakai jeans ketat atau
pakaian yang agak nerawang,menerima komentar dari mereka tentang penampilanku
itu cukup jadi bahan renungan buat aku,mungkin inilah orang ‘asing’ itu,justru
inilah identitasku sebagai seorang muslimah yang memang berbeda dari kebanyakan
perempuan lain yang banyak mengumbar aurat mereka,berat memang tapi aku tahu
jika aku berhasil melewati jalan lurus ini,surga hadiahnya.
Memang benar, berbaur tapi tidak melebur. Itu pr besar
untuk aku. Boleh berbaur dengan siapapun namun satu yang dipegang,prinsip tak
boleh lepas dari genggaman. Tak boleh melebur dengan iming-iming dunia semata.
Meskipun melawan arus tak semudah
yang dikata orang karena terbawa arus lebih terasa ‘nyaman’ dan ‘aman’,meskipun
mewarnai kebaikan tak semudah menambahkan garam dalam larutan,karena jika
terkena dengan warna yang dominan,warna yang lain cepat larut didalamnya. Namun aku masih
terus berusaha untuk menguatkan niatku berada dalam jalan yg lurus,jalan menuju
surga-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar